BRIN Cermat Adat ‘Gala’ dan ‘Mawah’ di Alue Mangota Abdya
Tubuh Penelitian dan Pengembangan Nasional (BRIN) lakukan lawatan ke Gampong Alue Mangota, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (19/6/2025).
Kehadiran periset BRIN ini bawa program bertema “Gala dan Mawah: Pilar Peningkatan Ekonomi Berbasiskan Peninggalan Budaya di Aceh”.
Kedatangan team BRIN disongsong secara langsung oleh Keuchik Alue Mangota, T Fakri dan Sekretaris Dusun (Sekdes), Hamdi.
Keuchik Alue Mangota, T Fakri mengucapkan syukur dusunnya diputuskan dalam program nasional itu.
Program BRIN ini diyakinkan sanggup mengusung lagi beberapa nilai kearifan lokal melalui pendekatan penelitian dan pengembangan.
Konsentrasi intinya mengeruk kekuatan adat ‘gala’ dan ‘mawah’ yang sejauh ini masih hidup di tengah-tengah warga.
“Adat itu dipandang berkekuatan sebagai peninggalan budaya yang bisa memberikan dukungan pembangunan berkesinambungan di gampong,” kata Fakri.
Dalam pada itu, Sekdes Alue Mangota, Hamdi menyaksikan kesempatan besar dari aktivitas ini.
Karena bisa menjadi ruangan gestur untuk warga dan pemerintah gampong.
“Aktivitas BRIN ini adalah sisi dari usaha perkuat ekosistem penelitian berbasiskan budaya lokal dan jadikan dusun sebagai pusat pengembangan sosial,” kata Hamdi.
Dia menambah, team BRIN tidak cuma lakukan penghimpunan data, tetapi juga merencanakan mendokumenkan dan berunding secara langsung untuk mengeruk nilai budaya yang sudah dijaga temurun.
“Selainnya mengeruk kekuatan adat, team BRIN diperkirakan akan lakukan dokumentasi dan dialog untuk mengeruk beberapa nilai budaya yang sejauh ini tetap dijaga dengan temurun,” terangnya.
Hamdi mengatakan, dia belum mengetahui tentu hasilnya, tetapi dia percaya diri aktivitas ini dapat buka jalan untuk banyak kebijakan baru.
“Kita belum tahu tentu dari hasil penelitian ini dapat menjadi injakan peraturan pemerintahan di depan, terutama dalam peningkatan dusun berbasiskan kearifan lokal,” ucapnya.
Dia memperjelas, jika keterkaitan Alue Mangota dalam program ini menjadi kebanggaan tertentu.
“Kita percaya diri jika gampong kita dapat lebih dikenali dan menjadi contoh untuk gampong lain dalam melestarikan budaya sekalian menggerakkan kenaikan ekonomi,” tandas Hamdi.(*)